BY :jefri abdullah
SMA 13 PEKANBARU
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita bersama, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan sebaik mungkin
Terimakasih juga penulis ucapkan :
1.Kedua orang tua yang selalu mendo’a
kan saya.
2. Ibu
Megawati sebagai guru pembimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.
3.Dan
teman-teman seperjuangan yang selalu memberi semangat kepada saya.
Makalah
ini berisi tentang revolusi besar di dunia seperti revolusi Amerika Serikat.,
revolusi Inggris, revolusi Prancis,dan revolusi industri yang sangat besar
pengaruh nya terhadap dunia terutama indonesia.
Karna
keterbatasan pengetahuan, penulis yakin makalah ini masih banyak kekurangan.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi orang banyak.
DAFTAR ISI
Kata pengantar
...................................................................
Daftar isi
............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...................................................
BAB II PEMBAHASAN
...................................................
BAB III PENUTUP
...........................................................
Daftar Pustaka ....................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kondisi
politik sebelum Revolusi Amerika
dilatarbelakangi oleh sejumlah peristiwa. di awali dengan dampak yang di rasakan
masyarakat koloni di Amerika akibat perang perancis dan Indian/the French and
Indian War (1754-1763). dalam perang ini
Prancis dan Inggris memperebutkan daerah kekuasaan di Amerika utara. perang
dimenangi oleh Inggris tetapi Inggris mengalami pembengkakan utang yang besar
akibat perang ini. Untuk menutup biaya perang itu, Inggris mengeluarkan
sejumlah peraturan bagi koloninya. berbagai pajak dan bea dikenakan bagi barang
dan perdagangan di koloni Inggris. koloni di Amerika sebelumnya sudah merupakan
penyumbang besar bagi kekayaan Inggris. melihat kemakmuran koloni ini dan
kurangnya dukungan koloni saat perang Prancis dan Indian, pemerintah kerajaan
mengubah aturan perpajakan dan memperketatnya demi menambah pendapatan.
peraturan perpajakan ini diterapkan tapa berkonsultasi dengan pemerintah
kolonial. pemerintahan kolonial menolak pajak yang aturannya dikeluarkan tanpa
perwakilan yang layak bagi mereka di parlemen Inggris.
Kondisi
ekonomi sebelum Revolusi Amerika ialah pada saat itu aturan pajak, bea cukai,
impor dan ekspor dan produk-produk sandang dan pangan di kuasai oleh Inggris.
Revolusi Perancisadalah masa dalam sejarah
Perancis antara tahun 1789 dan 1799
di mana para demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan memaksa Gereja
Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang
radikal. Meski Perancis kemudian akan berganti sistem antara republik, kekaisaran, dan monarki selama 1 bulan
setelah Republik Pertama Perancis jatuh dalam
kudeta yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte, revolusi ini dengan jelas mengakhiri ancien régime (bahasa
Indonesia: Rezim Lama; merujuk kepada kekuasaan
dinasti seperti Valois dan Bourbon) dan menjadi lebih penting daripada revolusi-revolusi berikutnya yang
terjadi di Perancis.
Revolusi Rusia 1917 adalah sebuah gerakan
politik di Rusia yang memuncak pada
1917 dengan penggulingan pemerintahan provinsi yang telah mengganti sistem Tsar Rusia, dan menuju ke pendirian Uni
Soviet, yang berakhir sampai
keruntuhannya pada 1991. Revolusi ini dapat dilihat dari dua fase berbeda:
- Pertama adalah Revolusi Februari 1917,
revolusi ini bertujuan mengganti otokrasi Tsar Nikolas II Russia, Tsar Russia
yang efektif terakhir dan mendirikan republik liberal.
- Fase kedua adalah
Revolusi Oktober yang diinspirasikan oleh Vladimir Lenin dari partai Bolshevik,
memegang kuasa dari Pemerintahan Provinsi. Revolusi kedua ini memiliki efek
yang sangat luas, memengaruhi daerah kota dan pedesaan. Meskipun banyak
kejadian bersejarah terjadi di Moskwa dan Saint Petersburg, ada juga gerakan di
pedesaan dimana rakyat jelata merebut dan membagi tanah. Pada awal abad ke-20,
Industri dan pertanian di Rusia maju pesat. Hal ini sejalan dengan kebijakan
pemerintah Tsar Nicholas II yang senantiasa memajukan perekonomian dengan jalan
meningkatkan produksi pertanian dan memajukan industri. Pada tahun 1898, Goerge
Plekhanov mendirikan Partai Sosialis Demokrat dengan programnya yang moderat,
yaitu persaman dalam hukum, kemerdekaan pers, berbicara, berkumpul, serta perbaikan
nasib buruh dan petani. Tujuan ini hendak dicapai dengan cara diplomasi politik
dan pemogokan. Pada kongres Partai Demokrat dari seluruh dunia pada tahun 1903,
Partai Sosialis Demokrat tersebut pecah menjadi dua, yaitu:
1.Mensyewik (Sosial-Demokrat)
yang berhaluan sosialis. dipimpin oleh Goerge Plekhanov yang kemudian diganti
oleh Kerensky
2.Bolsyewik (Radikal
Revolusioner) yang berhaluan komunis. Dipimpin oleh Vladimir Ulyanov atau
terkenal dengan nama Lenin, kemudian digantikan oleh Josef Dschugaschvili yang
dikenal dengan nama Stalin.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan pengertian
revolusi di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1) Apa sajakah revolusi-revolusi
besar di dunia?
2) Bagaimanakah latar belakang
terbentuknya revolusi-revolusi tersebut?
3) Bagaimana proses terjadinya
revolusi-revolusi tersebut?
4) Apakah dampak dari
revolusi-revolusi tersebut?
C. Tujuan
Pembahasan
Agar dapat mengetahui
bagimana terjadinya revolusi-revolusi besar di Dunia,dampak revolusi tersebut
baik bagi Dunia dan Indonesia, serta pengaruhnya terhadap Dunia dan Indonesia.
BABII
PEMBAHASAN
A.
Revolusi
Amerika
1. Latar Belakang
Terjadinya Revolusi Amerika
Semula
negara induk Inggris memang bersikap lunak terhadap tanah koloni. Pemerintah
Inggris tampak memberikan kebebasan yang relatif kepada daerah koloni. Akan tetapi,
setelah mengalami kesulitan keuangan akibat Perang Laut Tujuh Tahun melawan
Prancis, Inggris mulai memperkuat pengaruhnya terhadap daerah koloni. Dalam hal
ini, pemerintah Inggris mulai menerapkan berbagai macam undang-undang yang
lebih mengutamakan kepentingan negara induk, seperti undang-undang teh,
undang-undang gula, undang-undang kopi, dan sebagainya. Semuanya itu jelas
merupakan usaha pemerintah Inggris untuk memperkuat kekuasaannya di tanah
koloni. Sebaliknya, daerah koloni yang sudah matang merasakan tindakan yang
negatif tersebut. Akibatnya timbullah konflik antara kepentingan daerah koloni
dan negara induk. Konflik ini akhinya memuncak dalam sebuah revolusi. Adapun
sebab-sebab timbulnya Revolusi Amerika adalah sebagai berikut.
a) Adanya Paham Kebebasan dalam Politik
Koloni
Inggris di Amerika tidak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi diciptakan
oleh pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama, sosial,
ekonomi, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah manusia
merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Paham kebebasan kaum koloni
bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang menganggap bahwa daerah
koloni adalah jajahannya. Hal ini didasarkan pada Perjanjian Paris 1763.
b) Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan
Kaum
koloni juga menganut paham kebebasan dalam perdagangan. hal itu bertentangan
dengan paham pemerintah Inggris yang merasa berkuasa atas koloni di Amerika.
Oleh karena itu, pemerintah Inggris memerintahkan agar hasil bumi dari daerah koloni
harus dijual kepada negara induk saja. Sebaliknya, penduduk koloni diwajibkan
pemerintah Inggris hanya membeli barang-barang hasil industri negara induk
saja. Kaum koloni menentang peraturan yang bersifat monopoli dan menghendaki
adanya kebebasan dagang.
c) Adanya Berbagai Macam Pajak
Berbagai
macam pajak diterapkan, berkaitan dengan adanya krisis keuangan Inggris akibat
Perang Laut Tujuh Tahun. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris.
Dengan kemenangan tersebut, menimbulkan beban baru bagi pemerintah Inggris
terutama masalah keuangan. Pemerintah Inggris kemudian memberlakukan berbagai
macam pajak (pajak teh, pajak gula, pajak metera,i dan lain-lain) yang sangat
memberatkan warga koloni. Sebaliknya, warga koloni dengan tokohnya Samuel Adams
menentang kebijakan tersebut dengan semboyan no taxation without
representation, artinya tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan.
d) Peristiwa The Boston Tea Party
Sebab
khusus meletusnya Revolusi Amerika ialah adanya peristiwa yang dikenal dengan nama
The Boston Tea Party pada tahun 1773. Pada saat itu, pemerintah Inggris
memasukkan teh ke Pelabuhan Boston, Amerika. Pada malam harinya, muatan teh itu
dibuang ke laut oleh orang-orang Amerika yang menyamar sebagai orang Indian
suku Mohawk. Hal inilah yang menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja
George III) sehingga menuntut pertanggungjawaban. Namun penduduk koloni tidak
ada yang mau bertanggung jawab sehingga menimbulkan pertempuran yang menandai
terjadinya Revolusi Amerika.
2. Proses Terjadinya
Revolusi Amerika
Dengan
adanya peristiwa teh di Boston, George III bertekad untuk menundukkan
Massachusetts dengan kekuatan senjata. Rakyat koloni tidak menghiraukan
tuntutan dan ancaman Inggris, dua belas negara koloni lainnya telah menyatakan
setia kawan berdiri di belakangnya. Pada awal Desember 1774, ke tiga belas
koloni mengadakan pertemuan di Philadelphia (yang kemudian dikenal dengan
Kongres Kontinental I) untuk menentukan langkah dalam menghadapi Inggris.
Peristiwa ini merupa-kan pertama kalinya bagi ketiga belas koloni di Amerika
untuk bersatu dan saling bekerja sama. Kongres Kontinental I menghasilkan
pernyataan yang pada dasarnya bahwa rakyat koloni di Amerika tetap setia kepada
Raja Inggris dan menuntut kebi-jaksanaan agar memulihkan hubungan baik antara
daerah koloni dan negara induk Inggris.Sementara itu, telah terjadi pertempuran
antara pasukan Inggris dan rakyat koloni. Pertempuran pertama meletus di
Lexington, kemudian menjalar ke Concord, dan Boston.
Inggris
menolak tuntutan warga koloni. Adanya The Boston Tea Party dan tuntutan tanah
koloni dianggap sebagai tanda dimulainya suatu pemberontakan. Pemerintah
Inggris segera memperbesar jumlah pasukannya di Amerika. Sejak saat itulah kaum
koloni Amerika yakin bahwa jalan damai untuk menuntut hakhaknya sebagai orang
Inggris tidak mungkin dapat tercapai. Bahkan, mereka terancam akan dimusnahkan
segalanya sehingga mereka bertekad untuk mempertahankan kebebasannya. Kaum
koloni Amerika kemudian mengangkat Goeroge Washington, seorang yang berjasa
kepada Inggris dalam Perang Laut Tujuh Tahun untuk menghadapi Inggris.
Sesudah
peperangan berakhir, kongres Amerika kemudian mengusulkan agar 13 negara bagian
menyerahkan kembali hak milik kaum moderat/royalis yang dulu pro terhadap
Inggris yang selama peperangan disita oleh kaum milisi. Pasca perang negara
baru ini mulai berkonsentrasi untuk menyusun pemerintahan nasional yang dapat
menaungi seluruh aspirasi rakyat Amerika.
3. Faktor-faktor
revolusi Amerika
Faktor utama penyebab
Revolusi Amerika:
1. Timbul paham kebebasan dalam bidang politik
2. Timbul paham kebebasan dalam bidang
perdagangan
3. Pemungutan pajak yang tinggi. Pajak yang
dituangkan dalam Revenue Act
and Billeting Act [1764] menyebabkan kehidupan
rakyat Amerika Selatan
sengsara. Pelaksanaannya ditentang oleh Samuel
Adam. Semboyannya:"No
taxation with out representation" (tak
akan ada pajak tanpa ada perwakilan
di parlemen).
4. Peristiwa "Boston Tea Party".
Pembongkaran teh yang ada pada kapal
milik Inggris di Pelabuhan Boston yang
dilakukan oleh orang-orang koloni.
4. Dampak dari
revolusi Amerika
Dampak
Revolusi di dalam Negara
Perang ini menimbulkan
dampak bagi AS, baik menyangkut masalah- masalah dalam maupun luar negeri,
seperti :
a.Penghapusan sistem
perbudakan
b.Kehancuran perekonomian
pada negara AS bagian Selatan.
c.Munculnya kaum petualang
dari AS bagian utara (yang disebut dengan
Carpetbeggars) datang ke
wilayah AS bagian Selatan yang bertujuan
untuk melakukan perampokan.
d.Di tingkat tinggi
berusaha untuk memegang jabatan pada tampuk-
tampuk pemerintahan agar
dapat melakukan korupsi.
e.Di tingkat rendah mereka
melakukan perampokan terhadap harta milik
tuan tanah.
f.Timbulnya rasa benci dari
pihak AS bagian Selatan terhadap orang-
orang Negro yang mendapat
persamaan kedudukan dengan orang kulit
putih.
g.Kehormatan AS naik di
mata dunia internasional, seperti :
AS menuntut Perancis agar
menarik tentaranya yang ditempatkan di Meksiko dengan tujuan menjaga Kaisar
Maximilliam (1867). Tuntutan itu dipenuhi oleh Kaisar Napoleon III karena
Perancis merasa takut berperang melawan AS. AS menuntut Inggris untuk mengganti
kerugian lewat pengadilan internasional di Geneva, karena membantu pihak
Selatan. AS meminta kepada Rusia untuk menjual Alaska kepada AS pada 1867,
untuk dijadikan bagian wilayahnya dengan maksud mengurung Inggris yang berkuasa
di Kanada.Dengan kedudukan ini, AS dapat mengurung kedudukan Inggris dan Kanada.
Pada sekitar abad ke-19 AS berkembang ke arah barat yaitu dengan menduduki
daerah-daerah baru seperti Indiana (1816), Mississippi (181 7), Missouri
(1821), Texas (1845), Iowa (1846), Oregon (1848), California (1850).
Dampak Revolusi
Terhadap Negara Lain
Dampak
Revolusi Amerika memberikan pengaruh besar pada pergerakan kebangsaan dan
sistem politik di dunia. pertama, Revolusi Amerika memberi contoh bagi
koloni-koloni lain bahwa mereka juga bisa memerdekakan diri dari negara
penjajahnya. Nasionalisme yang terbentuk dari masyarakat yang terjajah menjadi
kekuatan besar untuk berusaha berdiri menjadi negara sendiri dan menentukan
nasib sendiri.Kedua, negara yang berbentuk republik dan demokratis menjadi
alternative baru yang popular. pemerintahan yang legitimasinya berasal dari
rakyat dan memberikan suaranya lewat badan perwakilan merupakan pilihan
rasional yang disukai rakyat yang tertindas.
B.
REVOLUSI
PRANCIS
1. Latar belakang
terjadinya revolusi prancis
• Kondisi politik
yang semakin memburuk
Sistem pemerintahan monarki absolut yang
diusung oleh Raja Louis menjadikan raja merasa berkuasa atas segalanya. Tak
cukup sampai disitu kehidupan Raja Louis XVI yang dikenal akan royal terhadap
gaya hidup serta wanita membuat rakyat selalu was-was dan curiga.
Ilustrasi Raja Louis VII
Dilain sisi guna mempertahankan kekuasaan dan
kehendaknya Raja Louis XVI mempersiapkan penjara bagi penentang kebijakan dan
kehendak raja. Pada masa tersebut penjari dipenuhi oleh orang-orang yang
berusaha mencari keadilan serta orang-orang yang tidak disenangi oleh raja.
Anehnya lagi, mereka ditangkap dan dijerumuskan ke penjara tanpa adanya surat
penahanan yang jelas. Kondisi politik ini yang nantinya akan memicu terjadinya
revolusi perancis.
•
Keadaan ekonomi dan kesewenang-wenangan raja
Siapa yang tidak mengetahui bahwa gaya hidup
mewah serta berfoya-foya dilingkungan kerajaan tidak membutuhkan dana dan
pemasukan yang besar. Guna menanggung semua beban pengeluaran kerajaan tentu
yang dilakukan adalah menarik pajak atau upeti tinggi kepada rakyat. Dilain
sisi rakyat bawah yang merupakan tonggak dari seluruh kekuatan pemerintahan
Perancis tengah mengalami krisis serta kekurangan dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, terlebih sistem pajak yang diterapkan oleh Raja Louis XVI
sangat buruk bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi rakyat.
•
Kehidupan sosial
Pada masa kekuasaan Raja Louis XVI kehidupan
sosial masyarakat terbagi dalam beberapa strata atau golongan yakni golongan
bangsawan, golongan ulama gereja, dan golongan rakyat biasa.
Golongan bangsawan terdiri dari raja dan para
pejabat kerajaan, mereka memiliki hak yang istimewa dibandingkan dengan
golongan lain. Golongan bangsawan pajak atas pajak, yang lebih parah lagi
mereka berhak memungut pajak atau upeti dari rakyat jelata.
o
Golongan ulama gereja atau pendeta cukup memiliki keistimewaan pula
dalam stratifikasi sosial.
o
Golongan ulama gereja atau pendeta tidak dikenakan pajak serta memiliki
hak atas dari penghasilan pajak, gaji serta kebutuhan mereka dibebankan
terhadap pajak rakyat.
o
Golongan rakyat biasa atau rakyat jelata terdiri dari para petani dan
kaum borjuis. Mereka jelas menjadi tumpu dari semua beban yang ada di negara
Perancis. Mereka harus menyetor pajak atau upeti sesuai dengan kehendak raja.
•
Kemunculan dan Perkembangan Paham Baru
Salah satu penyebab umum terjadinya revolusi
perancis adalah munculnya paham baru yang diusung oleh beberapa tokoh, adapun
paham baru yang muncul dan berkembang menjelang terjadinya revolusi perancis
antara lain sebagai berikut:
o
Aufklarung
Dalam bahsa Jerman Aufklarung memiliki arti
pencerahan, tak heran jika beberapa sumber menyatakan bahwa periode ini
merupakan periode pencerahan. Paham aufklarung dalam revolusi perancis merupaka
suatu paham yang dipelopori
Immanuel Kant di eropa tepatnya di negara
Jerman. Kemunculan paham Aufklarung sendiri diyakini akibat dampak dari adanya
gerakan renaisans dan humanisme dalam menentang kebijakan pendeta pada
khususnya dan geraja pada umumnya yang terjadi di Eropa pada abat XVIII. Paham
ini memiliki semboyan berani berfikir sendiri, yang dalam bahasa jermannya
berarti “Sapere Aude”.
o
Rasionalisme
Menurut www.wikipedia.org Rasionalisme adalah
doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui
pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman,
dogma, atau ajaran agama. Dampak pemikiran ini sangat luas termasuk pendorong
terjadinya revolusi perancis.
o
Romantisme
Romantisme adalah suatu paham yang
menitikberatkan pada perasaan serta mengharga hati nurani tiap-tiap manusia.
Pahan yang lahir pada tahun 1750-an ini disinyalir merupakan paham yang muncul
mengikuti paham rasionalisme.
J.J. Rousseau merupakan salah satu tokoh
terpenting dalam perkembangan paham Romantisme khususnya dalam peristiwa revolusi
Perancis. Dalam sejarah revolusi perancis paham romantisme memiliki peran yang
sangat penting, dimana perjuangan kaum rasionalisme mendapat benturan sehingga
perannya digantikan oleh kaum romantisem.
o
Kemerdekaan Amerika
Meskipun kemerdekaan amerika tidak memberikan
dampak secara langsung dalam revolusi Perancis, namun semangat dan usaha
Amerika dalam merebut kemerdekaan menumbuhkan semangat bagi rakyat Perancis
yang mengetahui akan kabar berita ini. Terlebih kaum borjuis Perancis yang
memiliki latar belakang pendidikan tinggi menjadikan kemerdekaan Amerika
sebagai motivator dalam revolusi Perancis. Mereka menginginkan negara Perancis
dirubah sebagaimana negara Amerika yang dibentuk serta dipimpin oleh rakyatnya.
@. Dampak revolusi prancis
Dampak terjadinya revolusi
Perancis
Revolusi Perancis memiliki banyak dampak
terhadap keberlangsungan pemerintahan Perancis sendiri maupun terhadap negara
lain seperti Indonesia sekalipun belum memiliki bentuk negara. Adapaun dampak
terjadinya revolusi Perancis dapat dibagi menjadi beberapa bidang seperti
dibawah ini:
•
Bidang Politik
Dengan membaca ulasan di atas tentunya kita
dapat memahami dampak apa yang terjadi di bidang politik dengan adanya revolusi
Perancis. Namun tidak ada salahnya jika kita singgung sedikit mengenai dampak
politi tersebut.
Dampa utama yang ditimbulkan revolusi perancis
terhadap sistem politik jelas berupa kekuasaan absolut yang sangat dicam oleh
rakyat. Lebih dari itu, paham liberal yang muncul dengan adanya revolusi
Perancis sangat pesat menyebar hingga ke penjuru dunia seperti Spanyol, Jerman,
Rusia, Austria, dan Italia.
•
Bidang Sosial
Dalam perjuangan revolusi Perancis jelas dapat
kita ketahui bahwa stratifikasi sosial di negara tersebut dihapuskan,
memberikan hak dan kewajiban yang sama terhadap seluruh rakyat serta memberikan
kebebasan dalam menentukan agama, pendidikan, dan pekerjaan.
•
Bidang Ekonomi
Dihapusnya sistem gilde, yakni sistem dalam
peraturan perdagangan. Dengan dihapusnya sistem ini maka perdagangan dan
industri dapat berkembang dengan cukup baik di Perancis pasca revolusi
Perancis.
Disisi lain kehidupan petani juga memiliki
peningkatan, hal ini tidak lain karena dihapusnya pajak feodal dan selain
sebagai penggarap tanah, petani juga diberikan hak untuk memiliki tanah. Dengan
demikian pendapatan dan taraf hidup petani perlahan semakin meningkat.
. Beberapa paham yang turut
dijadikan sebagai motor penggerak massa mencari jalan Indonesia dalam kebabasan
dan kemerdekaan adalah sebagai berikut:
•
Paham Nasionalisme
Sebagaimana catatan sejarah yang ada, paham
nasionalisme muncul dan berkembang di daratan Eropa. Setelah adanya revolusi
Perancis paham ini menyebar dengan cepat di daratan Asia dan Afrika, tidak
terkecuali Indonesia dalam melawan negara imperialis Barat yang telah lama
berkongko di Indonesia.
Adalah Boedi Oetomo salah satu organisasi
nasional yang telah mengikuti paham nasionalisme dan berdiri pada tanggal 20
Mei 1908.
• Paham Demokrasi
Meskipun tidak secara langsung terkena dampak
dari terjadinya revolusi Perancis, namun secara tidak langsung paham demokrasi
yang mulai muncul di Indonesia pada Abad ke-20 merupakan bukti menyebarnya
paham demokrasi ke seluruh penjuru dunia. Hal ini dibuktikan pada saat
pemerintah Belanda yang pada waktu itu berkuasa di Indonesia memutuskan kaum
bumi putera wajib militer guna memperkuat keamanan..
•
Persatuan
Sebagaimana kita ketahui bahwa revolusi
Perancis dapat berjalan dengan lancar karena adanya persatuan dari rakyat-nya.
Hal itu pula menginspirasi Indonesia untuk menumbuhkan sikap persatuan dalam
perjuangan merebut kemerdekaan. Salah satu bukti awal lahirnya persatuan di
Indonesia setelah adanya revolusi Perancis adalah digunakannya bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan. Hal ini diikrarkan oleh para pemuda Indonesia yang
kemudian kita kenal dengan “Sumpah Pemuda”.
C. REVOLUSI RUSIA
1. Latar belakang revolusi rusia
Sejak kekalahannya dalam perang melawan
Jepang pada tahun 1905, bayangan revolusi selalu tampak di Rusia. Berbagai
gerakan rakyat menentang pemerintah ditindas dengan kekerasan senjata. Gerakan
tersebut bersifat sporadis dan seberapa pun usaha pemerintah untuk menindasnya,
gerakan-gerakan serupa selalu muncul. Akhirnya, revolusi sungguh-sungguh
terjadi di tengah Perang Dunia ketika Rusia mengalami kekalahankekalahan besar.
Sebab-sebab terjadinya revolusi sebagai berikut.
Pemerintahan
Tsar Nicholas II yang reaksioner
Ketika negara-negara lain mulai mengakui hak-hak politik bagi warga
negaranya, Tsar Nicholas II masih enggan melakukan hal yang sama. Ia memang
mengizinkan dibentuknya Duma (daerah perwakilan rakyat Rusia), namun
keberadaannya hanya sandiwara belaka. Pemilihan anggota Duma dilakukan dengan
pura-pura karena pada praktiknya, anggota Duma adalah orang-orang yang
propemerintahan Tsar. Hasil-hasil rapat dan rekomendasi Duma kepada Tsar tidak
pernah dihiraukan.
Susunan
pemerintahan Tsar yang buruk
Pemerintahan pada masa Tsar Nicholas II tidak disusun secara rasional,
melainkan atas dasar favoritisme. Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap
untuk pemerintahannya, orang-orang yang dipilihnya untuk jabatan-jabatan
pemerintahan hanyalah orang-orang yang disukainya. Dalam hal ini, Nicholas II
sangat dipengaruhi oleh istrinya, Tsarrina Alexandra. Alexandra sendiri sangat
dipengaruhi oleh seorang biarawan yang menyebut dirinya sebagai utusan Tuhan,
Grigori Rasputin. Alexandra dan Rasputin adalah orang-orang yang sangat kolot
dan benci terhadap segala macam paham baru.
Perbedaan
sosial yang mencolok
Kondisi kehidupan antara kedua golongan masyarakat di Rusia pada masa
itu sangat jauh perbedaannya. Tsar dan para bangsawan hidup mewah dan kaya
raya, sementara rakyat, terutama petani dan buruh, sangat miskin dan sengsara.
Bangsawan juga memiliki berbagai macam hak yang tidak dimiliki rakyat, bahkan
banyak hak rakyat yang diabaikan. Sekalipun perbudakan telah dihapuskan, para
bangsawan tetap memperlakukan rakyat biasa seperti budak dalam kehidupan sehari-hari.
Persoalan
tanah
Perubahan kebijakan agraria oleh Menteri Stolypin pada tahun 1906 hanya
menghasilkan perubahan tanah-tanah mir menjadi milik perseorangan anggota mir.
Di luar mir, masih banyak tanah berukuran luas yang menjadi milik para tuan
tanah, baik bangsawan maupun para kulak (petani-petani besar). Tanah-tanah ini
dikerjakan oleh para petani kecil (buruh tani). Para buruh tani ini lalu
berusaha menuntut tanah yang seharusnya menjadi miliknya.
Adanya
aliran-aliran yang menentang Tsar
Dalam revolusi pada tahun 1905, aliran-aliran yang menentang Tsar dapat
ditindas, tetapi tidak lenyap. Mereka melakukan gerakan bawah tanah dan
mengumpulkan kekuatan sambil menunggu kesempatan untuk kembali muncul.
Aliran-aliran tersebut adalah aliran liberal dan sosialis. Kaum liberal yang
disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini menghendaki Rusia menjadi
kerajaan yang berundang-undang dasarKekalahan perang
Ketika melibatkan diri dalam Perang Dunia I, sebenarnya Rusia tidak
mempunyai tujuan perang yang tertentu. Rusia ikut perang karena terikat dan
terseret oleh perjanjian-perjanjiannya dengan negara-negara lain, terutama yang
tergabung dalam Triple Entente. Keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I
mendapat sambutan dingin dari rakyatnya. Peperangan yang tidak didukung oleh
rakyat tentu menghasilkan kekalahan..
Ancaman
bahaya kelaparan
Lima belas juta warga Rusia dimobilisasi untuk perang. Kesejahteraan
mereka harus dijamin penuh oleh negara. Sementara, banyaknya orang yang dikirim
ke medan perang berakibat kurangnya tenaga kerja, baik dalam bidang industri
maupun pertanian.
2. Prosess
Terjadinya Revolusi Rusia
Revolusi Rusia tahun 1917 dapat dibagi menjadi dua tahap, yakni Revolusi
Februari 1917 dan Revolusi Oktober 1917.
1. Revolusi
Februari 1917
Revolusi ini dimulai dari Petrograd (sekarang Leningrad) dengan
demonstrasi yang menuntut bahan makanan, kemudian diikuti dengan pemogokan di
perusahaan-perusahaan. Revolusi yang digerakan oleh kaum Kadet,
2. Revolusi
Oktober 1917
Ketika pemerintahan Menshewiki kehilangan kepercayaan di mata rakyat,
kaum Bolshewiki segera mendekati rakyat dan menjanjikan adanya kedamaian dan
pembagian tanah. Dengan cara ini kaum Bolshewiki mendapatkan simpati dan
dukungan dari rakyat. Kaum Bolshewiki yang semula telah mempersiapkan diri dengan
mengadakan wajib militer kepada para pekerja (yang kemudian menjadi Pengawal
Merah) di bawah pimpinan Trotsky, siap untuk merebut kekuasaan.
Revolusi di mulai di Petrograd lagi di bawah pimpinan Lenin yang
menyerukan untuk mendirikan Republik Soviet. Angkatan Darat dan Angkatan Laut
di Petrograd memihak Lenin. Pada tanggal 25 Oktober 1917 pemerintah Menshewiki
di bawah pimpinan Kerensky berhasil digulingkan. Kaum Bolshewiki akhirnya
berhasil memegang tampuk pemerintahan baru di Rusia.
3. Dampak dari
Revolusi Rusia
Revolusi Rusia yang dimenangkan oleh kaum komunis radikal (Bolshevik)
berdampak pada meluasnya paham komunisme di dunia. Negara-negara dunia ketiga
yang pada saat itu masih dijajah bangsa lain dengan segera mengadopsinya. Juga
negara-negara yang baru terbentuk dan negara-negara yang rakyatnya telah bosan
hidup dalam kekangan feodalisme penguasa.
Paham baru ini pun dengan segera menjalar ke Indonesia yang pada saat
itu tengah menghidupkan organisasi-organisasi pergerakan ke arah kemerdekaan.
BAB III
PPENUTUP
A. Kesimpulan
Revolusi Amerika Merupakan perang kemerdekaan Amerika utk lepas dari
Inggris
Latar belakang Rev. Amerika:
1. Pertentangan penduduk koloni dengan penduduk negeri induk yang
menginginkan kebebasan.
2. Kurang rasa patriotisme terhadap tanah kelahirannya di Eropa
* 1756-1763 terjadi Perang Laut 7 tahun
* Daerah yang didatangi oleh bangsa Eropa disebut daerah koloni, untuk
memindahkan penduduk
*Faktor utama penyebab Revolusi Amerika:
1. Timbul paham kebebasan dalam
bidang politik
2. Timbul paham kebebasan dalam bidang perdagangan
3. Pemungutan pajak yang tinggi. Pajak yang dituangkan dalam Revenue Act
and
Billeting Act [1764] menyebabkan kehidupan rakyat Amerika Selatan
sengsara.
Pelaksanaannya ditentang oleh Samuel Adam. Semboyannya:"No taxation
with
out representation" (tak akan ada pajak tanpa ada perwakilan di
parlemen).
4. Peristiwa "Boston Tea Party". Pembongkaran teh yang ada
pada kapal milik
Inggris di Pelabuhan Boston yang dilakukan oleh orang-orang koloni.
Dari sekian banyak penyebab terjadinya Revolusi Perancis secara umum
dapat dibagi kedalam beberapa sebab, yaitu yang pertama, munculnya
aliran
rasionalisme dan Aufklarung pada abad ke-18 sebagai akibat dari
Renaisance dan
Humanisme. Dengan kritik-kritik yang tajam dari mereka untuk menghantam
dan
melenyapkan berbagai kesalahan. Peranan mereka adalah sebagai pendorong
munculnya Revolusi Perancis karena Perancis pada waktu itu penuh dengan
kesalahan.
Kedua, munculnya aliran romantika. Romantik adalah faham yang
menganggap perasaan dan kepribadian lebih penting daripada rasio.
Romantik
menganjurkan agar masyarakat Eropa kembali pada alam. Aliran Romantik
mulai
muncul pada tahun 1750 sebagai reaksi dari kemunculan aliran
Rasionalisme.
Ketiga, pengaruh dari faham-faham perang kemerdekaan di Amerika (1774-
1783). Pada saat peperangan tersebut, Perancis mengirimkan tentaranya
dibawah
pimpinan Lafayette untuk membantu Amerika dalam menghadapi Inggris.
Namun
setelah kembali ke Perancis, pasukan Perancis tersebut mengalami dan
merasakan
tentang faham baru tentang hak-hak azasi manusia dan demokrasi.
Keempat, pengaruh peodalisme di Eropa yang berasal dari zaman abad
pertengahan. Dengan adanya pembagian otoritas yang tidak merata
menyebabkan
munculnya golongan bangsawan yang mempunyai hak istimewa yang bertindak
semena-mena terhadap rakyat, dengan menghisap semua hak rakyat dan
rakyat
hanya dibebani kewajiban (pajak) saja. Sehingga ketidakadilan ini makin
lama
makin dirasakan oleh rakyat, yang akhirnya menyebabkan meletusnya
Revolusi
Perancis.
Kelima, Absolut Monarki yang begitu buruk. Absolute Monarki pada masa
pemerintahan raja Louis XVI merupakan kekuasaan absolut yang paling
buruk pada
masanya, dengan sifatnya yang Despotisme, Sehingga orang-orang yang
mengkritik kebijakan kerajaan akan ditindas dengan kejam. Akibatnya,
hidup
masyarakat menjadi terkekang dan tidak ada lagi kemerdekaan.
Keenam, terjadinya Vacuum of Power, yaitu kekosongan kekuasaan. Padahal
hal ini merupakan faktor yang sangat berbahaya bagi Negara karena
mrupakan
kiesempatan yang baik bagi musuh-musuh Negara untuk menjatuhkan dan
menguasai Negara tersebut. Hal inilah yang terjadi di Perancis sehingga
mendorong
masyarakatnya untuk mengadakan reformasi dan revolusi untuk mengisi
kekosongan kekuasaan pemerintahan.
Pada tahun 1917, rakyat Rusia memberontak terhadap pemimpin
mereka Tsar. Atau bernama lengkap Tsar Nicholas II. Hasilnya adalah
sistem
pemerintahan yang benar-benar
baru dengan ideologi komunis
yang
seharusnya merupakan pemberian kekuasaan bagi kelompok biasa, tetapi
hanya dikuasai oleh beberapa orang yang mengontrol negara dengan penuh teror.
Sebab-sebab terjadinya revolusi Rusia 1917 antara lain karena :
ØKetidaksukaan rakyat terhadap kepemimpinan Tsar Nicholas II.
ØAdanya perbedaan sosial yang mencolok antara kaum bangsawan dan
rakyat.
ØPerubahan agraria yang tidak memberikan dampak pada para petani.
ØKekalahan perang dengan Jepang pada tahun 1905, juga
ØPerbedaan sosial yang mencolok antara kehidupan Tsar dan para bangsawan
yang mewah dengan kehidupan rakyat biasa yang kesulitan dan miskin.
B. Saran
Kita harus bisa mengetahui sejarah dari berbagai Revolusi Dunia.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Revolusi_Amerika
ekonomi-sosial-budaya/#ixzz1ruF5nNmQ
http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2093190-amerika-politik-
ekonomi-sosial-budaya/#ixzz1ruDimp6V
http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2093190-amerika-politik-
ekonomi-sosial-budaya/#ixzz1ruCcOen2
http://michaeltholense.blogspot.com/2012/03/revolusi-rusia.html
http://indoprogress.com/mesianisme-dalam-revolusi-rusia/
http://shaghoes.blogspot.com/2010/03/revolusi-perancis.html
http://hasbymarwahid.blogspot.com/2012/06/latar-belakang-revolusi-amerika-
serikat.html
http://budisma.web.id/materi/sma/sejarah-kelas-xi/latar-belakang-timbulnya-
revolusi-amerika/
http://unknown-mboh.blogspot.com/2012/10/tentang-revolusi-rusia.htm